Tag: Olahraga

  • Wamenpora Taufik Ajak Olympian Sinergi Membangun Masa Depan Atlet Indonesia

    Wamenpora Taufik Ajak Olympian Sinergi Membangun Masa Depan Atlet Indonesia

    Republik Satu, Jakarta – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI Taufik Hidayat menghadiri rapat Indonesia Olympians Association (IOA) di ruang rapat lantai 3 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Kamis (27/2) siang.

    Dalam rapat tersebut, Wamenpora secara akrab melakukan diskusi dengan para olympian, sebutan untuk atlet yang pernah bertanding di ajang Olimpiade. Beberapa masukan pun didengarkan dan ditanggapi dengan seksama.

    Salah satunya yaitu keinginan IOA untuk bisa bekerja sama dalam menyebarkan nilai-nilai Olimpiade ke jenjang pendidikan, baik di perguruan tinggi maupun di sekolah menengah.

    Menurut Wamenpora, keinginan tersebut sejalan rencana kerja sama antara Kemenpora dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang saat ini tengah dirancang.

    “Jadi memang kami sudah rancang semua. Kami akan kerja sama, bahkan kami juga akan masukkan olahraga ini di kurikulum agar bertambah. Baik di kurikulum SD, SMP, dan SMA,” terang Wamenpora Taufik.

    Dibeberkan, dalam rancangan kurikulum tersebut nantinya para olympian juga akan dilibatkan. Apalagi diakui Wamenpora, belum banyak yang mengetahui apa saja nilai-nilai Olimpiade sebagaimana yang dipegang para olympian.

    Isu lainnya yang menjadi perhatian Wamenpora Taufik yaitu perihal manajemen keuangan para atlet. Menurut Wamenpora, manajemen keuangan ini penting supaya pendapatan yang diterima para atlet bisa dikelola dengan baik agar masa depan mereka bisa lebih terjamin.

    “Karena kita tahu banyak atlet sekarang ketika mereka juara, mereka punya fasilitas yang layak, punya uang dari bonus, punya pendapatan dari mana saja. Tetapi kalau tidak dikelola, lama-lama juga habis, tidak tahu cara penggunaannya seperti apa,” jelas Wamenpora Taufik.

    Dalam hal ini Wamenpora menyebut Kemenpora tengah merencanakan program edukasi manajemen keuangan untuk para atlet. Program ini merupakan bentuk kepedulian kepada para atlet yang dianggap baik dan penting untuk masa depan atlet.

    Terkait organisasi, Wamenpora Taufik yang juga seorang olympian mengharapkan para anggota IOA bisa terus menjaga kekompakan, khususnya dalam berkontribusi mendukung olahraga Tanah Air. Salah satunya melalui kegiatan rapat yang digelar tersebut.

    “Biar kita bisa saling sharing, supaya lebih dekat lagi. Komunikasinya lebih intens lagi,” harap Wamenpora.

    Lebih lanjut Wamenpora Taufik berharap IOA bisa membuat program-program yang lebih jelas dan detail lagi. Termasuk bila memungkinkan bisa menjalin komunikasi lebih baik lagi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan juga federasi-federasi internasionalnya.

    “Saya harap teman-teman di sini semuanya bisa menjembatani. Yang pasti saya pengin kekompakan terus dijaga, saya ingin yang terbaik,” tegas Wamenpora.

     

    (AR)

  • Empat Atlet Bertalenta Khusus Indonesia Bersiap Menuju World Winter Games Turin 2025

    Empat Atlet Bertalenta Khusus Indonesia Bersiap Menuju World Winter Games Turin 2025

    Republik Satu, Jakarta – Empat atlet Spesial Olympic Indonesia (SOina) tengah mempersiapkan diri  berpartisipasi dalam Winter Games, 8 hingga 16  Maret 2025 di Turin Italia. Keempat atlet tersebut yakni, Anastasia Aresyenan Bwariat, dM. Aden Aryadippa (DKI), Daven Harrison (Jawa Tengah) dan Siti Naswa (Kalimantan Selatan).

    Rencana keberangkatan delegasi Indonesia menuju Turin pada 6 Maret dari Bandara Soekarno Hatta dipimpin head of delegation Mugaera Johar. Keempat atlet tersebut telah menjalani pelatnas di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat dari 19 Februari hingga 5 Maret 2025.

    Tim Indonesia yang dipimpin Pelatih Kepala Eva Susanti, telah menyiapkan para atlet untuk berlaga di 7 nomor cabang sport dance. Nomor tersebut yakni single pria, single wanita, double wanita, dan group campuran yang terdiri dari 2 atlet pria dan 2 atlet pria.

    Menurut Eva, kompetisi sport dance ini akan dinilai berdasarkan dengan pengaturan teater dimana atlet tampil di depan panggung berukuran 8 x 8 meter.

    “World Winter Games, Turin tahun 2025 akan diikuti oleh sebanyak 1500 atlet bertalenta khusus yang berasal dari 102 negara dengan mempertandingkan 8 cabang olahraga yakni, alpine skiing, cross country skiing, dance sport, figure skating, floorball, snowboarding, snowshoeing, short track speed skating, dan  MATP,” ujarnya.

    Sementara Ketua Umum PP Soina, Warsito Ellwein, mengatakan bahwa para atlet selama berlaga di Turin, Italia, akan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka membawa keunikan Indonesia.

    Di samping keinginan untuk menang, hal penting adalah menunjukkan bahwa ada kebersamaan, atau guyub, dalam masyarakat sehingga anak anak bertalenta khusus punya ruang  sosial untuk berkembang. “Mereka mewakili jutaan anak bertalenta khusus lain yang ada di Indonesia,” ujarnya.

    “Usai mengikuti ajang di Turin, diharapkan para atlet Special Olympics Indonesia terus bisa menjaga kemandiriannya. Pelatnas sendiri menjadi salah satu kesempatan agar anak anak difabel intelektual  bisa mengatur diri  mereka sendiri tak selalu bergantung kepada pelatih dan staf,” tambahnya.

  • Sinergi Tingkatkan Prestasi Olahraga dan Pemuda, Menpora Dito dan Wamenpora Taufik Ramah Tamah Bersama Eselon I dan II

    Sinergi Tingkatkan Prestasi Olahraga dan Pemuda, Menpora Dito dan Wamenpora Taufik Ramah Tamah Bersama Eselon I dan II

    Republik Satu, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menggelar Ramah Tamah dengan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat bersama Pejabat Eselon I,II di lingkungan Kemenpora RI.

    Sesuai arahan Presiden Prabowo, Menpora dan Wamenpora ingin tingkatkan prestasi di Olimpiade 2028 dan orkestrasi sektor kepemudaan. “Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk belajar satu setengah tahun di Kemenpora. Untuk periode sekarang sesuai amanat Presiden bahwa saya juga ingin semua target-target Kemenpora yang diberikan Presiden bisa tercapai,” kata Menpora Dito di Auditorium Wisma Menpora, Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10) pagi.

    “Presiden menginginkan di Olimpiade 2028, Indonesia bisa naik peringkat dan di paralimpiadenya. Untuk mencapai itu, sebelumnya akan ada Asian Games agar bisa naik, tapi pemanasannya di SEA Games. Jadi sekarang sasaran kita ada Asian Games dan Olimpiade. SEA Games kita jadikan pemanasan,” imbuhnya.

    Menurut Menpora Dito, kedepan bidang olahraga akan didukung oleh infrastruktur yang memadai dan lebih baik, training center dan beberapa cabor olympic number juga dipersiapkan dengan baik.

    Kemenpora juga sebagai kementerian yang menjadi leading sector kepemudaan telah memiliki payung hukum yang dikuatkan dengan Perpres No. 43 Tahun 2022 tentang koordinasi lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan.

    “Di periode saat ini bagaimana kita bisa mengkoordinasikan serta mengorkestrasikan lebih baik lagi terkait program kepemudaan agar lebih relevan dan lebih masif. Saya ucapakan terima kasih atas kerjasamanya selama satu setengah tahun,” urai Menpora Dito.

    Kehadiran Wamenpora Taufik Hidayat lanjut Menpora Dito, menjadi sosok yang mampu untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di level dunia dan menjadi inspirasi para anak muda.

    “Saya juga bersyukur Kemenpora diberikan Wamen Mas Taufik Hidayat yang ketokohanya sangat menginspirasi generasi muda. Semoga dengan success story beliau yang bisa mengguncang dunia dan nanti bisa ditularkan semangatnya ke bidang kepemudaan. Semoga kehadiran saya dan Wamen bisa menjadi pemicu kinerja dan kerja bersama seluruh keluarga besar Kemenpora,” papar Menpora Dito.

    “Alhamdulillah juga tahun kemarin dengan kinerja cepat bersama reformasi birokrasi kita harus kita apresiasi ditunjukkan dengan berbagai capaian prestasi yang membanggakan juga tukin juga telah disetujui untuk kenaikan,” imbuhnya lagi.

    Menpora Dito juga mengingatkan agar bidang SDM Kemenpora dapat lebih di tingkatkan lagi agar bisa lebih cepat tanggap dan lebih progresif karena akan berdampak pada pengelolaan kebijakan.

    “Saya juga titip terkait tata kelola organisasi khususnya SDM kita untuk membuat penilaian kinerja melalui talent pol management dengan target implementasi 30 hari kedepan. Tujuannya agar SDM kita cepat tanggap dan progresif untuk pengelolaan isu dan kebijakan kepemudaan dan keolahragaan,” tegasnya.

    “Saya sekali lagi mohon ijin kembali masuk di Kemenpora semoga apa yang kita targetkan bisa tercapai dan prinsipnya komunikasi kita tidak berubah saya yakin dengan komunikasi yang terbuka akan lebih baik. Semoga lima tahun kedepan semua bisa balik ke rumah dengan damai tidak ada bermasalahan dengan hukum, selamat bekerja,” pungkas Menpora.

    Wamenpora Taufik Hidayat kembali menegaskan bahwa, dirinya pasti akan mengikuti apa yang menjadi arahan Menpora Dito untuk kemajuan dan peningkatan prestasi olahraga dan kepemudaan.

    “Yang pasti saya akan mengikuti arahan Pak Menteri, insha Allah dengan kedatangan saya lagi di Kemenpora saya bisa membantu membesarkan Kemenpora lewat prestasi olahraganya. Saya juga kembali diingatkan Presiden Prabowo bahwa Olimpiade 2028 mendatang bisa mendapatkan lebih dari dua medali emas,” ucapnya.

    “Untuk itu dari sekarang kita harus langsung memikirkan untuk prestasi Olimpiade 2028 yang akan datang. Sebelumnya juga akan ada SEA Games dan Asian Games tapi kita harus tahu mana yang lebih prioritas. Gol besarnya yang ditekankan Presiden adalah Olimpiade 2028. Terima kasih Pak Menteri, ijinkan saya bergabung semoga olahraga kedepan lebih baik lagi,” harapnya.

    Nampak hadir pula pada Ramah Tamah Bersama, Niena Kirana Dito Ariotedjo, Ami Gumelar Taufik Hidayat, Sesmenpora Gunawan Suswantoro, serta para pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat pimpinan tinggi pratama serta para Staf Khusus, Staf Ahli dan Tenaga Ahli Menteri.

    (AR)

  • Menpora Dito Tegaskan Komitmen Prestasi Olahraga Tak Berubah Meski Ada Efisiensi Anggaran

    Menpora Dito Tegaskan Komitmen Prestasi Olahraga Tak Berubah Meski Ada Efisiensi Anggaran

    Republik Satu, Jakarta-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menegaskan efisiensi anggaran yang dilakukan tahun 2025 ini tidak mengubah komitmen Pemerintah dalam pencapaian prestasi olahraga. Apalagi peningkatan prestasi olahraga ini termasuk dalam misi prioritas Asta Cita Kabinet Merah Putih.

    Menpora Dito seusai rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Kamis (13/2) mengakui bila efisiensi anggaran yang dilakukan berpengaruh pada proyeksi program yang akan dilaksanakan. Dengan alokasi pagu anggaran Tahun Anggaran (TA) 2025 awalnya Rp2,3 triliun menjadi Rp1,03 triliun setelah rekonstruksi efisiensi anggaran.

    “Pastinya ada pengaruh dari proyeksi yang kami lakukan saat kami masih memiliki APBN Rp2,3 triliun,” sebut Menpora kepada awak media.

    Salah satu perbedaannya yaitu Kemenpora awalnya membuat rencana untuk mendukung pemusatan latihan nasional (Pelatnas) langsung jangka panjang sampai Olimpiade 2028. Setelah adanya efisiensi, pelatnas yang akan dilakukan dengan anggaran TA 2025 hanya akan difokuskan pada persiapan event di tahun ini.

    “Dengan adanya efisiensi ini, kami akan melakukan pelatnas yang akan berfokus untuk persiapan event yang ada di tahun 2025 ini. Khususnya tahun ini kita menghadapi event SEA Games dan ASEAN Para Games. Baru di 2026 nanti ada Asian Games dan Asian Para Games. Jadi perubahannya hanya ada di treatment pola pelatnas,” jelas Menpora Dito.

    Perubahan pola perlakuan ini, diakui Menpora, tentunya memunculkan dinamika di kalangan pengurus cabang-cabang olahraga (cabor). Namun begitu Kemenpora telah menjalin komunikasi yang baik dengan para pengurus cabor dan menyampaikan bahwa efisiensi ini dilakukan di awal pemerintahan baru.

    Dalam hal ini, Menpora Dito kembali menegaskan bahwa peningkatan prestasi olahraga Tanah Air dalam ragam multievent dunia telah tercantum dalam Asta Cita. Meliputi Asian Games, Asian Para Games, Olimpiade, Para Games, hingga kualifikasi Piala Dunia, semua itu tetap menjadi komitmen Pemerintah.

    “Ini komitmen yang tidak akan berubah,” tegas Menpora.

    Lebih lanjut disampaikan, dalam efisiensi ini Asian Games dan Olimpiade menjadi fokus Pemerintah sebagaimana tercantum dalam Asta Cita. Karenanya cabor-cabor yang akan dipertandingkan di Asian Games dan Olimpiade menjadi prioritas dalam menghadapi SEA Games tahun ini.

    “Jadi untuk SEA Games yang akan berjalan di 2025 ini, kita akan melihat cabor-cabor mana saja di SEA games yang akan dipertandingkan di Asian Games dan Olimpiade. Itu yang akan jadi prioritas kami untuk 2025,” sebut Menpora Dito.

    Adapun efisiensi anggaran yang dilakukan ini menurut Menpora tidak mengganggu dalam persiapan para atlet. Melainkan lebih pada penyesuaian dengan anggaran yang ada. Menpora pun tetap optimistis para atlet Indonesia bisa terus berprestasi dengan dukungan-dukungan semua pihak baik dari masyarakat sipil maupun pihak swasta.

    “Alhamdulillah sekarang ini banyak masyarakat sipil dan pihak swasta yang antusias dalam mendukung olahraga. Ini yang akan kita rangkul untuk menguatkan potensi-potensi olahraga Indonesia,” pungkas Menpora Dito.

    (AR)