Blog

  • Wagub Erwan Setiawan: Pemda Provinsi Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Susi Air

    Wagub Erwan Setiawan: Pemda Provinsi Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Susi Air

    Republik Satu, Kab.Pangandaran Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan melakukan penjajakan kerja sama dengan maskapai Susi Air untuk menghadirkan 10 bandar udara kecil di wilayah selatan Jawa Barat.

    Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan saat menghadiri acara Pangandaran Airshow 2025 di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (19/4/2025).

    “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan semoga apa yang dicita-citakan Ibu Susi Pudjiastuti (mantan Menteri Kelautan dan Perikanan) minimal 10 bandar udara ada di kawasan pantai selatan Jabar dapat terealisasi,” ujar Erwan Setiawan.

    Menurut Erwan, Pemda Provinsi Jabar berkomitmen mendukung Susi Air dan akan dibuatkan nota kesepahaman (MoU).

    Dengan begitu, kerja sama antara Pemdaprov Jabar dan Susi Air dapat membantu lokasi-lokasi wisata terpencil di selatan Jabar.

    “Kita siap support dan dukung bersama sehingga terwujud keinginan Ibu Susi. Semoga Susi Air semakin berjaya dan sukses. Ke depan kami akan bekerja sama dan diharapkan bisa dilakukan MoU antara Susi Air dengan Pemda Provinsi Jabar,” ungkapnya.

    Kegiatan Pangandaran Air Show 2025 bertepatan dalam rangka memperingati Hari Dirgantara Nasional dan dua dekade kiprah Susi Air.

    Pangandaran Airshow 2025 hadir bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai panggung untuk menyuarakan pentingnya peran penerbangan perintis dan general aviation dalam pembangunan konektivitas Indonesia.

    Selama 20 tahun, Susi Air telah berkontribusi besar dalam membuka konektivitas antarwilayah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan) melalui penerbangan perintis, yang sering kali menjadi satu-satunya akses transportasi bagi masyarakat di daerah terisolasi.

     

    (AR/jabarprov.go.id)

  • Suami Adelia Septa Jadi Tersangka KDRT, Polisi Siap Lakukan Penjemputan Paksa Jika Mangkir Lagi

    Suami Adelia Septa Jadi Tersangka KDRT, Polisi Siap Lakukan Penjemputan Paksa Jika Mangkir Lagi

    Republik Satu  – Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan selebriti Adelia Septa kembali menjadi sorotan publik. Suaminya, pria berinisial MNFW (33), resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus KDRT oleh penyidik Polresta Bandung setelah dilakukan gelar perkara pada 11 April 2025.

    Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara, menyatakan bahwa status MNFW telah berubah menjadi tersangka. “Iya, untuk terlapor sekarang statusnya sudah jadi tersangka, berdasarkan gelar perkara tanggal 11 April 2025,” ujarnya pada Rabu (16/4) di Mapolresta Bandung.

    Sayangnya, panggilan pertama yang dilayangkan polisi pada 15 April 2025 tidak dipenuhi oleh tersangka dengan alasan sakit. Meski begitu, aparat penegak hukum telah mengirimkan surat panggilan kedua, dan MNFW dijadwalkan hadir pada 21 April 2025.

    “Kalau nanti tersangka tidak hadir di panggilan kedua, kami akan lakukan upaya paksa penangkapan,” tegas Kompol Luthfi.

    Kasus ini mencuat setelah Adelia Septa mengunggah foto-foto luka dan video yang menunjukkan dugaan kekerasan di media sosial. Unggahan tersebut viral dan memicu simpati luas dari masyarakat serta desakan agar aparat bertindak tegas.

    Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, memastikan bahwa kasus ini sudah masuk tahap penyidikan. “Sudah naik penyidikan. Kami tangani secara profesional, saksi-saksi juga sudah diperiksa,” ujarnya di Pos Terpadu Cileunyi pada 27 Maret 2025.

    Kasus ini menjadi bagian dari meningkatnya perhatian publik terhadap kasus KDRT di Indonesia, yang kerap tersembunyi di balik pintu rumah tangga. Kali ini, Adelia memilih untuk bersuara dan melawan.

     

    (AR)

  • Wen & the Wknders Meriahkan Opus Musicalis Bandung, Buktikan Eksistensi Musik Indie Lokal

    Wen & the Wknders Meriahkan Opus Musicalis Bandung, Buktikan Eksistensi Musik Indie Lokal

    Republik Satu, Bandung, 16 April 2025-Unit musik indie asal Bandung, Wen & the Wknders, kembali menyapa penikmat musik dalam penampilan spesial di Opus Musicalis Bandung, sebuah acara musik yang digelar oleh komunitas kreatif Titik Koempul (Tikpul). Acara ini menjadi ajang temu dan apresiasi bagi musisi lokal untuk tampil serta berbagi karya dengan komunitasnya.

    Dalam acara yang berlangsung hangat dan intim di “Pendopo Bandung” tempat bersejarah yang lekat dengan geliat kreatif kota ini, Wen & the Wknders tampil satu panggung bersama band Trian, rekan sesama musisi dari Bandung.

    Formasi Wen & the Wknders yang terdiri dari Wenang (vokal), Lupi (gitar), Isyan (bass), dan Demi (gitar) membawakan enam lagu andalan mereka, yakni Jumpa Mentari’, Aku Masih di Sini, Tak Mungkin Kembali, Rindu Sesaat, Mencari Penggantimu, dan Too Far Away.

    >“Ini sebuah kehormatan dan kebanggaan luar biasa bisa tampil di event berkelas seperti ini. Senang, bahagia, dan bangga,” ujar Wenang, vokalis Wen & the Wknders.

    Sementara itu, Lupi menambahkan bahwa kualitas acara dan sound system sangat mendukung, “Yang paling penting, acara ini jadi ruang bagi musisi lokal untuk tumbuh. Harapannya Tikpul bisa jadi panggung yang lebih besar di masa depan.”

    Isyan dan Demi pun mengungkapkan rasa syukur bisa terlibat dalam acara ini. “Tampil di sini asik, intinya kami senang sekali bisa diundang,” kata Isyan. Demi menambahkan, “Merasa terhormat bisa ketemu para musisi Bandung, ini kesempatan yang berharga.”

    Hingga saat ini, Wen & the Wknders telah merilis enam single dan tengah mempersiapkan debut album penuh yang dijadwalkan rilis pada tahun 2025. Kehadiran mereka di Opus Musicalis Bandung menjadi bukti nyata konsistensi dan semangat mereka dalam meramaikan industri musik Indonesia, khususnya dari skena indie Bandung.

    Dengan semangat kolaborasi dan apresiasi terhadap karya lokal, Opus Musicalis menjadi panggung penting bagi musisi independen seperti Wen & the Wknders untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan karya mereka.

    (AR)

  • Bulan Pemuda 2024 Diluncurkan, Mengawali Beragam Aktivitas Kepemudaan Hingga Puncak Peringatan HSP 2024

    Bulan Pemuda 2024 Diluncurkan, Mengawali Beragam Aktivitas Kepemudaan Hingga Puncak Peringatan HSP 2024

    Republik Satu, Jakarta – Bulan Pemuda 2024 secara resmi diluncurkan di Auditorium Wisma Graha Kemenpora RI, Kamis (3/10) pagi. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo didampingi Deputi Bidang pengembangan Pemuda Raden isnanta menegaskan, peluncuran ini mengawali beragam aktivitas kepemudaan yang akan digelar hingga puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) pada 28 Oktober mendatang.

    “Alhamdulillah hari ini kita telah kembali meluncurkan Bulan Pemuda. Di mana menuju 28 Oktober, khususnya Kemenpora akan mengisi rangkaian kegiatan sampai nantinya puncak Hari Sumpah Pemuda, dengan semua aktivitas yang berkaitan dengan anak muda dan juga olahraga,” ujar Menpora.

    Lebih lanjut Menpora Dito berharap pelaksanaan Bulan Pemuda tahun ini bisa berjalan lancar. Selain itu diharapkan setiap program kepemudaan yang digelar selama bulan ini bisa tepat sasaran khususnya dalam menyiapkan anak muda di masa depan.

    Kegiatan-kegiatan kepemudaan ini, sambung Menpora, bukan hanya dilakukan di Jakarta. Melainkan juga di seluruh daerah Indonesia, dalam rangka memeriahkan peringatan HSP. Adapun untuk logo dan juga tema peringatan HSP-nya, bakal diluncurkan dalam pekan ini.

    “Untuk temanya akan kami launching pada minggu ini agar bisa dilakukan keseragaman untuk seluruh daerah dan seluruh wilayah di Indonesia,” tutur Menpora Dito.

    Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Raden Isnanta mengharapkan, dengan peluncuran Bulan Pemuda ini, masing-masing pihak terkait bisa ikut berpartisipasi dan meramaikan. Khususnya dengan aktivitas-aktivitas yang ditujukan untuk anak-anak muda.

    “Kami akan segera edarkan ke seluruh provinsi dan kementerian/lembaga untuk juga berperan serta dalam mengisi Bulan Pemuda,” sebut Deputi Isnanta.

    Organisasi-organisasi kepemudaan juga diharapkan segera menyampaikan kabar perihal Bulan Pemuda ini. Sehingga sosialisasinya menyebar ke berbagai wilayah-wilayah atau kepengurusan masing-masing di daerah.

    “Sehingga betul-betul Bulan Pemuda ini menjadi meriah, masif dan menyentuh semua lapisan pemuda,” kata Deputi.

    Lebih lanjut disampaikan, untuk puncak peringatan HSP akan diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saat ini Kemenpora tengah mempersiapkan penyelenggaraannya sebagaimana arahan Menpora Dito.

    Adapun peluncuran Bulan Pemuda ini dilakukan bersamaan dengan Courtesy Call Peserta Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang berkolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Hadir dalam peluncuran Bulan Pemuda ini para pejabat eselon I dan II Kemenpora RI, perwakilan organisasi kepemudaan, dan juga mitra-mitra program MSIB.

     

    (AR/kemenpora.go.id)

  • Kemenpora Gelar Youth Leadership Summit 2024, Guna Terus Dongkrak IPP Nasional

    Kemenpora Gelar Youth Leadership Summit 2024, Guna Terus Dongkrak IPP Nasional

    Republik Satu, Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menggelar Youth Leadership Summit 2024, sebagai forum diskusi nasional para pemimpin muda berbagai organisasi kepemudaan. Dari ajang ini bertujuan terus mendongkrak Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) secara nasional khususnya domain partisipasi dan kepemimpinan pemuda.

    Deputi Pengembangan Pemuda Raden Isnanta dalam arahannya saat membuka Youth Leadership Summit 2024 mengatakan bahwa urusan pemuda itu tidak sekedar satu urusan, namun akan banyak hal yang harus digarap dan perlu keterlibatan berbagai pihak agar dapat tertuntaskan.

    “Urusan pemuda itu bukan sekedar umurnya saja, tetapi ada berbagai bidang garapan yang perlu disentuh. Karena pemuda ada di banyak lini kegemaran dan aktivitas,” ucap Deputi Isnanta, saat membuka kegiatan di Oakwood Hotel TMII Jakarta, Minggu (27/10).

    “Pemuda ada yang senang olahraga, ada yang senang politik, ada yang senang bisnis, dan lain-lain. Maka kita harus terlibat dalam membangun semua lini tersebut,” tambahnya.

    Yang paling penting lagi adalah karena 2045 telah dicanangkan menjadi Indonesia Emas dimana pemuda yang mendominasi populasi bangsa harus mampu berdaya saing, maka mau tidak mau IPP harus terus ditingkatkan.

    “Dari forum ini tujuannya adalah peningkatan IPP. Karena untuk berdaya saing secara nasional bahkan meningkat secara global perlu terus partisipasi pemuda. Harapannya saat Indonesia Emas 2045, para pemuda mampu bersaing secara skala internasional,” tutupnya.

    Sebelumnya Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Andi Susanto melaporkan kegiatan Youth Leadership Summit 2024 ini diikuti oleh perwakilan Talenta Muda lima angkatan dari seluruh daerah serta dari organisasi kepemudaan.

    Selain itu juga dalam rangka mengisi aktivitas Bulan Pemuda dan puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024 di TMII dengan tema besar “Maju Bersama Indonesia Raya”.

    “Youth Leadership Summit 2024 ini diikuti oleh perwakilan para Talenta Muda (PKPMN) lima angkatan dan organisasi kepemudaan dari berbagai daerah,” kata Asdep Andi.

    “Forum diskusi tingkat nasional ini juga dalam rangka mendukung Bulan Pemuda dan nanti turut memeriahkan puncak peringatan HSP di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta,” lapornya.

    Youth Leadership Summit 2024 ini diselenggarakan selama dua hari, 27-28 Oktober, diisi oleh berbagai narasumber para pemuda berprestasi pada bidang masing-masing.

     

    (AR/kemenpora.go.id)

  • Kemenpora Gelar Kemah Organisasi Pemuda 2024 untuk Perkuat Kebersamaan dan Kesepahaman

    Kemenpora Gelar Kemah Organisasi Pemuda 2024 untuk Perkuat Kebersamaan dan Kesepahaman

    Republik Satu, Jakarta: Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan Kemah Organisasi Pemuda Indonesia (KOPI) 2024 di Teater Keong Emas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (27/10) malam.

    Acara yang mengusung tema ‘Dari Toleransi, Jadi Kolaborasi: Peran Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Membangun Masa Depan’ ini dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni’am Sholeh.

    Dalam sambutannya, Deputi Asrorun Ni’am mengajak seluruh organisasi kepemudaan di Indonesia untuk memanfaatkan kegiatan kemah ini sebagai wadah mempererat kebersamaan dan kesepahaman lintas organisasi.

    “Semoga kemah organisasi pemuda ini bermanfaat untuk membangun kebersamaan di antara kita, yang selama ini asyik dalam kegiatan masing-masing. Terkadang ketika kita fokus pada aktivitas internal organisasi, kita merasa hebat, tetapi tidak menyadari keberadaan organisasi lain karena keterbatasan komunikasi dan informasi,” ujar Asrorun Ni’am.

    Asrorun Ni’am menegaskan pentingnya memahami keberagaman sebagai kekuatan bersama bagi bangsa Indonesia, yang dapat menjadi landasan kokoh dalam menghadapi tantangan global.

    Menurutnya, keberagaman latar belakang dari segi agama, daerah, dan kepercayaan tidak seharusnya menjadi pemisah, melainkan sebagai kekuatan bangsa yang mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

    “Kita melaksanakan kemah bersama ini sebagai ajang untuk saling memahami dan merefleksikan semangat Sumpah Pemuda yang ke-96. Para pemuda Indonesia telah lama berpikir jauh tentang persatuan, seperti yang dilakukan oleh tokoh-tokoh nasional Haji Umar Said Tjokroaminoto, Muhammad Yamin, dan pahlawan lainnya,” tambahnya.

    Asrorun Ni’am juga mengingatkan pentingnya filosofi Sumpah Pemuda yang mengutamakan persatuan di tengah keberagaman, dengan berkomitmen pada satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa. Semangat tersebut, katanya, harus terus menjadi pedoman bagi generasi muda masa kini.

    Dalam semangat tema “Maju Bersama Indonesia Raya,” Asrorun Ni’am mengatakan bahwa filosofi maju bersama bukan sekadar ungkapan, melainkan sebuah komitmen untuk saling menopang demi kemajuan bangsa yang besar dan dihormati di kancah internasional.

    “Seperti filosofi sapu lidi yang kita pahami bersama, satu lidi akan rapuh, tetapi jika kita bersatu, kita kuat dan tak terpisahkan,” pungkasnya.

    Melalui kegiatan kemah ini, Asrorun Ni’am berharap para peserta sekitar  200 dan juga dari 58 organisasi kepemudaan dan Pramuka Indonesia dapat menjadi saksi sejarah perjalanan bangsa yang kini telah mencapai 96 tahun, serta terus menginspirasi para pemuda untuk memperkokoh komitmen kebersamaan di tengah keragaman yang ada.

     

    (AR/kemenpora.go.id)

  • Gelar Pelatihan Keluarga Muda Berdaya, Kemenpora Ingin Ciptakan Kepemimpinan Dari Entitas Keluarga.

    Gelar Pelatihan Keluarga Muda Berdaya, Kemenpora Ingin Ciptakan Kepemimpinan Dari Entitas Keluarga.

    Republik Satu, Banten – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)  melakukan upaya pengembangan karakter  kepemimpinan bagi pemuda dari entitas terkecil yakni keluarga  melalui program pelatihan keluarga muda berdaya untuk mempersiapkan pemuda tangguh generasi emas di tahun 2045.

    Pelatihan berbentuk pemberian materi dasar kepemimpinan  terkait pentingnya peranan keluarga dalam membentuk generasi muda masa depan diikuti 70 pemuda yang berasal dari unsur organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Kota Tanggerang Selatan, Banten dibuka secara resmi oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Raden Isnanta di Sahid Hotel Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/3) pagi.

    Dalam sambutannya Deputi Isnanta menegaskan  bahwa kepemimpinan dalam skala terkecil adalah kepemimpinan dalam keluarga sehingga ketika sukses memimpin keluarga maka dapat melangkah jadi pemimpin pada skala yang lebih besar.

    Tidak hanya di organisasi, di keluarga pun juga membutuhkan kepemimpinan. Keluarga merupakan institusi paling kecil karena hierarkinya pun juga jelas ada orangtua sebagai pemimpin, kemudian ada anak-anak.

    “Secara sederhana, kepemimpinan keluarga adalah bagaimana orangtua memberi contoh baik kepada anaknya. Sama halnya pemimpin di dalam organisasi dan bisnis, orangtua mendorong anaknya untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga bisa menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dan masyarakat sekitar.” Kata Deputi Isnanta.

    Program kepemimpinan pemuda yang dilakukan Kemenpora melalui pelatihan keluarga muda berdaya  diharapkan dapat  mendorong pemuda agar lebih aktif berorganisasi, lebih berani berpendapat dimulai dari lingkungan rumah atau komunitas.

    “Saya minta peserta pelatihan menjadi agen perubahan bagi lingkungannya. Sampaikan ilmu di pelatihan ini ke komunitas, organisasi dan lingkungan sekitar. Seperti, ilmu mengatur keuangan keluarga, adanya perencanaan keuangan dalam jangka menengah maupun panjang untuk masa depan. Semua ada diskusi dalam keluarga, merencanakan langkah penting untuk keluarga.”  Ungkap Deputi Isnanta menutup sambutannya.

    Sebelum itu,  Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Kemenpora Mulyani Sri Suhartuti dalam laporannya menjelaskan  bahwa program keluarga muda berdaya yang saat ini memasuki seri kedua adalah salah satu program Kemenpora untuk meningkatkan daya saing pemuda yang berkarakter kebangsaan dan mencetak pemuda tangguh dari lingkungan terkecil dari entitas negara yakni keluarga.

    “Sehingga akan tercipta kepemimpinan domestik pemuda melalui peningkatan implementasi kulaitas keluarga, anak dan pemuda dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan pemuda pada domain gender dan diskriminasi.” Kata Mulyani.

    Selain membentuk anak yang berkarakter sebagai bibit pemuda generasi emas di tahun 2045 dan mengurangi tingkat perkawinan usia dini yang masih banyak terjadi di Indonesia sehingga  berdampak meningkatnya angka perceraian usia muda,  program pelatihan  keluarga muda berdaya juga bertujuan mendorong program pemerintah dalam rangka menurunkan  angka stanting di Indonesia.

    “Selain itu tujuan pelatihan juga  untuk mencegah terjadinya dekadensi moral dan mengurangi dampak kenakalan remaja karena tidak harmonisnya sebuah keluarga.” Kata Mulyani.

    “Persiapan kehidupan sebelum memasuki keluarga adalah investasi penting untuk masa depan yang berhasil, pasangan harus memahami bahwa pernikahan membawa tanggung jawab seperti pengelolaan keuangan keluarga secara bijak, pengetahuan hukum pernikahan, bagaimana pola pengasuhan anak dan manajemen pisokologi perkawinan.” Tambah Mulyani.

    Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tangerang Selatan Nasrul Fuad  mengapresiasi langkah Kemenpora melalui program pelatihan pemimpin muda berdaya yang bertujan membangun karakter kepemimpinan pemuda dengan peserta yang pemuda yang berasal dari Kota Tanggerang Selatan.

    Dikatakannya bahwa  meningkatnya pertumbuhan industr kreatif di Kota Tangerang  Selatan  juga diikiti dengan tingginya masalah sosial dikalangan pemuda seperti tawuran, perceraian, hubungan diluar nikah dan prilaku seks menyimpang.

    “Salah satu faktor penyebabnya bahwa dalam keluarga, orang tua sebagai pilar rumah tangga  tidak dapat memberikan pemahaman dalam membentuk karakter anak karena minimnya literasi terkait bagaimana kepemimpinan yang baik dalam rumah tangga.” Jelas Nasrul.

    Untuk itu dirinya berharap melalui pelatihan ini dapat memberikan manfaat pengembangan kapasitas  karakter kepemimpinan bagi pemuda di Kota Tanggerang Selatan.

    Pembicara pada pelatihan seri kedua, yakni Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Muhammad Maksum, M.A.  dengan materi hukum perkawianan, Ahli Psikologi Forensik yang juga Dosen PTIK Reza Indragiri Amriel, S.Psi., M.Crim  dengan paparan terkait psikologi keluarga, Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora Dr. Drs. Yohan M.Si yang membahas perencanaan keuangan dalam rumah tangga serta praktisi youth family planning enthusiast, Isma Safitri.

     

    (AR/kemenpora.go.id)

  • Kemenpora Apresiasi FIM Gelar Pelatihan Kepemimpinan Dan Karakter Pemuda

    Kemenpora Apresiasi FIM Gelar Pelatihan Kepemimpinan Dan Karakter Pemuda

    Republik Satu, Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) sangat mengapresiasi Forum Indonesia Muda (FIM) menggelar pelatihan kepemimpinan dan karakter Forum Indonesia Muda angkatan 26 yang mengikusertakan 150 pemuda yang berasal dari berbagai daerah.

    “Pelatihan ini merupakan inkubator dan wadah kaderisasi pemuda untuk dapat saling berkolaborasi mewujudkan ekosistem kepemudaan yang berbasis karakter dan kepemimpinan untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan.” kata Sekretaris Deputi (Sesdep) Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Subroto saat menerima audiensi Direktur Eksekutif FIM Dicky Adra Pratama di Lt-5 Graha Pemuda Jakarta, Senin (12/8) siang.

    Sesdep Subroto berharap pelatihan nasional FIM angkatan 26 dengan mengusung tema “Pemimpin Inovatif, Sinergi Untuk Negeri” yang akan dilaksanakan  secara daring tanggal 19-20 Oktober 2024 dan  25-27 Oktober secara luring di Taman Wiladatika Cibubur Jakarta  dapat dijadikan bagian dari rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) Ke-96 Tahun 2024.

    “Agenda ini bisa menjadi salah satu rangkaian kegiatan perayaan Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang puncaknya diperingati tanggal 28 Oktober 2024” tambahnya.

    Selain itu, Sesdep subroto juga menilai pelatihan nasional yang rutin dilaksanakan FIM sangat berdampak dan berkontribusi bagi peningkatan Indeks pembangunan Pemuda (IPP) khusunya pada domain partisipasi dan kepemimpinan pemuda.

    Dijelaskannya IPP selama lima tahun terakhir,  dari lima domain yang diukur, hanya dua domain yang memiliki kinerja positif atau mengalami peningakatan yakni domain kesehatan dan kesejahteraan pemuda dan domain gender dan diskriminasi. Sementara Domain pendidikan dan domain lapangan dan kesempatan kerja relatif tetap.

    “Yang memprihatinkan pada domain partisipasi dan kepemimpinan mengalami tren yang menurun.” jelas Sesdep Subroto.

    Untuk mengintervensi kenaikan nilai domain partisipasi dan kepemimpinan pemuda  diantaranya memperkuat koordinasi, sinkronisasi dan penyelenggaraan pengembangan kepeloporan dan kepemimpinan pemuda di tingkat provinsi bahkan sampai kabupaten.

    “Kemudian melakukan kerjasama dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan, seperti Forum Indonesia Muda.” tandas Sesdep Subroto.

    Ditambahkannya bahwa kolaborasi dapat mengatasi seluruh kendala yang dihadapi dalam melaksanakan penyelenggaran pelayanan kepemudaan. Pemuda bisa menjadi inisiator yang bergerak membuat kegiatan secara kolaboratif.

    “Pemuda bisa juga menjadi inisiator membuat kegiatan secara mandiri, kami memiliki Norma, Standar, Proseder, Kriteria (NSPK) yang nanti bisa digunakan oleh stakeholder termasuk teman-teman pemuda untuk melaksanakan kegiatan” jelasnya.

    Sebelumnya, Direktur Eksekutif FIM Dicky Adra Pratama menjelaskan bahwa FIM adalah organisasi independen yang berfokus pada pendidikan kepemimpinan dan karakter, yang telah melatih kader pemimpin muda dengan beragam latar belakang yang tersebar di seluruh Indonesia.

    “Sejak tahun 2003 FIM didirikan, pelatihan kepemimpinan dan karakter FIM saat ini memasuki angkatan ke-26, dan kami sudah mencetak lebih dari 3.500 alumni. Pada pelatihan angkatan ke 26 ini kami berharap dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan Kemenpora.” kata Dicky.

    Dijelaskan Dicky bahwa FIM telah merumuskan kurikulum pelatihan yang diberikan kepada peserta, yakni dikenal dengan 7 Pilar Karakter dan 7 Pilar Kepemimpinan  sebagai nilai yang dihadirkan dalam pelatihan sebagai upaya kaderisasi untuk pemimpin muda yang berkualitas.

    “Tujuh pilar kepemimpinan itu adalah pengorganisasian, manajerial, pengambilan keputusan, kekuatan belahjar, akhlak, komunikasi dan pengenalan diri. Sedangkan tujuh pilar Kepemimpinan meliputi keteladanan, keadilan, solidaritas, totalitas, kebersahajaan, integritas dan cinta kasih.” jelasnya.

    Tidak saja selesai pada pelatihan, peserta juga diberikan program pendampingan pasca pelatihan
    yang akan diberikan oleh beberapa mentor dari alumni maupun profesional setelah  menyelesaikan tahap pelatihan.

    “Alumni pelatihan FIM selanjutnya mendapatkan pendampingan dan sharing terkait skill set teknis untuk terus meningkatkan kapasitas diri seperti design thinking, tata kelola organisasi, mass management, keuangan, dan lainnya.” kata Dicky.

     

    (AR/deputi2.kemenpora.go.id)

  • Gelar Pelatihan Peningkatan Kepemimpinan, Kemenpora Terus Genjot Peningkatan IPP

    Gelar Pelatihan Peningkatan Kepemimpinan, Kemenpora Terus Genjot Peningkatan IPP

    Republik Satu, Jakarta – Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Raden Isnanta membuka secara resmi Pelatihan Peningkatan Kepemimpinan Pemuda dalam Berorganisasi Tahun 2024 di Hotel Novotel Jakarta, Senin (10/6) malam. Pelatihan digelar untuk menggenjot peningkatan nilai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).

    Pelatihan Peningkatan Kepemimpinan Pemuda ini merupakan upaya terus-menerus dari pemerintah untuk menaikkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). DKI Jakarta adalah provinsi yang multi komplek permasalahan kepemudaan, dengan pelatihan ini diharapkan ada perubahan IPP yang signifikan.

    “Dengan kolaborasi pusat, daerah, berbagai komunitas pemuda dan masyarakat, dari DKI Jakarta dapat menjadi contoh sekaligus inspirasi perubahan yang cepat, karena pada hakekatnya begitulah pembangunan adalah kerja kolaboratif,” kata Deputi Isnanta.

    Asdep Kepemimpinan Pemuda Andi Susanto dalam laporannya menjelaskan pelatihan kali ini menyasar para pemuda yang aktif dalam organisasi kepemudaan untuk didorong agar tingkat partisipasi pemuda dalam pembangunan semakin meningkat.

    “Kegiatan ini diawali di DKI Jakarta dengan melibatkan pemuda-pemuda yang sudah aktif berorganisasi, baik organisasi pelajar, mahasiswa, OKP, maupun komunitas-komunitas pemuda,” ucap Asdep Andi Susanto.

    Sebagai tuan rumah, Kadispora DKI Jakarta Andri Yansyah menyampaikan terima kasih bahwa DKI Jakarta diberikan pelatihan pertama. Hal ini memberikan peluang bagi para pemuda untuk terus mengasah diri serta mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang hebat di masa depan.

    “Terima kasih kami sampaikan kepada Kemenpora yang telah memilih DKI Jakarta sebagai yang pertama dalam Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dalam Berorganisasi. Semoga dari pelatihan ini akan muncul pemimpin yang kuat dan berkarakter di masa depan, kuat secara fisik atau sehat, juga keluasan intelektual, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan,” kata Kadispora Andri.

    Pelatihan ini diikuti 100 orang para pemuda dari berbagai pengurus organisasi di kalangan pelajar, mahasiswa, dan berbagai komunitas pemuda. Dari DKI Jakarta akan berlanjut ke berbagai daerah dengan prioritas daerah yang IPP-nya masih tergolong rendah.

     

    (AR/kemenpora.go.id)

  • Menpora Dito Terima Audiensi Pengurus Ponpes Daar el-Qolam 3, Bahas Dza ‘Izza Youth Festival 2025

    Menpora Dito Terima Audiensi Pengurus Ponpes Daar el-Qolam 3, Bahas Dza ‘Izza Youth Festival 2025

    Republik Satu, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menerima audiensi Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza,  pada Senin (30/12) siang, di Kantor Kemenpora, Jakarta.

    Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Pimpinan Ponpes Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, KH Zahid Purna Wibawa, yang hadir bersama beberapa pengurus lainnya.

    Audiensi ini membahas rencana penyelenggaraan Dza ‘Izza Youth Festival, sebuah kegiatan yang akan dilaksanakan pada 15-17 September 2025 untuk wilayah Jawa dan Sumatera. Acara tersebut akan diselenggarakan di Ponpes Daar el-Qolam 3 Kampus Dza ‘Izza, Banten.

    “Terima kasih atas kesediaan Mas Menteri  menerima kami di tengah padatnya kesibukan yang Mas Menteri jalani,” ujar KH Zahid Purna Wibawa.

    Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan undangan kepada Mas Menteri  untuk hadir membuka acara tersebut.

    “Kehadiran kami di sini bertujuan untuk mengundang Mas Menteri agar berkenan membuka kegiatan Dza ‘Izza Youth Festival, yang akan digelar pada 15-17 September 2025 untuk wilayah Jawa dan Sumatera,” ujarnya.

    Menyambung hal tersebut, Pengurus Majelis Khidmah Ponpes  Daar el-Qolam, Abdul Latif, menyampaikan Dza ‘Izza Youth Festival akan diisi dengan  kompetisi sepak bola, futsal, tenis meja, dan basket, yang ditujukan untuk pelajar dari wilayah Jawa dan Sumatera.

    “Kami berharap Mas Menteri dapat hadir untuk memotivasi para peserta dan mendukung acara ini. Kami juga menginginkan sertifikat yang ditandatangani oleh Mas Menteri  sebagai bentuk apresiasi dan dukungan bagi para peserta,” tambahnya.

    Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi Ponpes Daar el-Qolam untuk berkontribusi dalam pengembangan olahraga di kalangan pesantren. Abdul Latif berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang mendorong lahirnya atlet-atlet berbakat dari pesantren.

    Menanggapi hal tersebut, Menpora Dito  menyatakan komitmennya untuk mendukung kegiatan ini.

    “Saya akan berusaha hadir dan mendukung kegiatan ini agar berjalan sukses. Ini adalah kesempatan bagus untuk melahirkan bibit-bibit atlet potensial dari kalangan pesantren,” kata Menpora Dito.

     

    (AR/kemenpora.go.id)