Republik Satu, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa program pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk cabang olahraga yang mengikuti ajang multi cabang internasional tidak akan dihentikan, meskipun pemerintah sedang menjalankan kebijakan efisiensi anggaran.
“Yang pasti, pelatnas tidak ada yang berhenti,” ujar Dito kepada awak media di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Menpora menegaskan, pelatnas merupakan program yang wajib didanai pemerintah, sesuai amanat undang-undang, khususnya untuk cabang olahraga yang berpartisipasi dalam ajang multi event seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
SEA Games 2025 Jadi Fokus Utama
Saat ini, Kemenpora sedang mempersiapkan pelatnas untuk menghadapi SEA Games 2025, yang dianggap sebagai bagian penting dari tahapan menuju ajang olahraga tingkat Asia dan dunia.
“Kami mempersiapkan SEA Games dengan orientasi jangka panjang menuju Asian Games dan Olimpiade,” jelasnya.
Namun, Dito menjelaskan bahwa untuk cabang olahraga yang tidak masuk dalam ajang multi cabang, pembiayaan pelatnas menjadi tanggung jawab masing-masing federasi olahraga. Meski demikian, pemerintah tetap membuka ruang kolaborasi agar seluruh cabang olahraga bisa mendapatkan dukungan yang adil.
“Pemerintah tetap punya prioritas pada cabang-cabang potensial di Asian Games dan Olimpiade, dan SEA Games adalah salah satu jalannya,” tambahnya.
Penyesuaian Anggaran Tetap Dilakukan dengan Prioritas Prestasi
Terkait efisiensi anggaran, Dito mengungkapkan bahwa proses pemulihan anggaran bersama Kementerian Keuangan berjalan dengan baik. Seluruh federasi olahraga juga telah melakukan peninjauan ulang anggaran yang diajukan ke Kemenpora.
“Penyesuaian tetap dilakukan, tapi tetap mengacu pada prioritas prestasi dan target jangka panjang sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.
Dengan kebijakan ini, Kemenpora menegaskan komitmennya dalam menjaga kesinambungan pelatnas dan mendukung atlet-atlet nasional untuk tampil maksimal di ajang internasional.
